Rabu, 10 Oktober 2018

This thing upon me howls like a beast,
Your flower your feast 

Just let me know i’ll be at the door hoping you’ll come around 
Just let me know, i’ll be on the floor 
And maybe we could work this out 


IK

Selasa, 02 Oktober 2018

Bumi

Bumi
Kini kau sendiri
Serasa tiada yang menemani
Dulu kau berseri
Sekarang kau bersedih hati

Bumi
Semua tak peduli
Bagai ibu pertiwi yang mati

Rabu, 12 September 2018

Jalan kesamping

Suatu hari ada seekor kepiting kecil sedang bersama ibunya. Si kepiting kecil sedang berusaha untuk belajar berjalan dengan lurus dan tidak berhalan kesamping. Namun, sudah sepatutnya kepiting memang tak bisa berjalan lurus. Mereka sudah ditakdirkan untuk berjalan menyamping. Namun, Ibu Kepiting merasa anaknya masih terus salah karena tak bisa menghadap depan dan tidak berjalan lurus kedepan.
"Wahai nak, menurutku kau sama sekali belum pintar berjalan," ucap Ibu Kepiting.
"Aku sudah berusaha untuk berjalan dengan semaksimal mungkin Bu. Dan menurutku, aku sudah berjalan dengan normal seperti kepiting lain," tambah Anak Kepiting.
"Ya benar, sekarang kau bisa berjalan. Tetapi, cara jalanmu itu salah. Berjalan yang benar itu harus lurus, dan semua kaki harus menghadap ke depan," jelas Ibu Kepiting.
Anak kepiting mencoba mempraktikkan apa yang dikatakan oleh ibunya. Ternyata dia tetap berjalan ke samping. Saat anak kepiting itu mencoba membuat jari kakinya menghadap ke depan, dia malah merasa kesakitan.
"Aku tetap tidak bisa, Bu," ucap Anak Kepiting, pasrah dan sedikit kehilangan harapan. 
"Pokoknya kau harus terus belajar berjalan yang benar," kata ibunya.
"Kalau memang begitu, apakah Ibu bisa berjalan dengan lurus dengan jari kaki menghadap ke depan? Mungkin apabila ibu mencontohkannya aku akan bisa” tanya Anak Kepiting.
"Oh ya, tentu saja. Sekarang, perhatikanlah Ibu." pinta ibunya.
Ibu kepiting lalu mencoba berjalan. Oh astaga.. rupanya sang Ibu juga hanya bisa berjalan ke samping. Dia tak bisa berjalan dengan lurus. Ia merasa sedikit malu.
"Ibu juga tak bisa berjalan lurus," ucap Anak Kepiting.
Ibunya masih terus berusaha karna tidak mau dipermalukan. Ia mencoba lagi. Kali ini dengan jari kaki menghadap ke depan. Anaknya memperhatikannya dengan tekun.
"Lihatlah aku." seru ibunya.
Ibunya mulai berjalan dengan jari kaki menghadap ke depan. DUG! Dia malah terjatuh menimpa sebuah batu. Melihat hal itu, anaknya dengan sedikit tidak sopan tertawa terbahak bahak.
"Tak baik menertawakan orangtua," dengus ibunya sambil kesakitan sekaligus menahan malu.
Sejak saat itu, Si Ibu langsung sadar, memang sudah menjadi ketentuan Tuhan bahwa kepiting selalu berjalan ke samping. Tak ada kepiting yang bisa berjalan lurus. Ibu Kepiting akhirnya menyadari kesalahannya. Ia pun meminta maaf kepada anaknya.
"Jadi selama ini cara jalanku sudah benar kan Bu?” tanya Anak Kepiting.

Ibu kepiting hanya bisa mengangguk-angguk. Ia masih menahan rasa sakit akibat terjatuh menimpa batu. Akhirnya ia menyadari bahwa ia tidak bisa seperti itu lagi

Rabu, 01 Agustus 2018

puisi Merdeka

Undang undang berkata
Kemerdekaan hak segala bangsa
Semua sejahtera
Kami merdeka kami bahagia

Hanya sebuah kata
Tapi sengsara seakan sirna
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Akhir perjuangan bangsa

Tetap jayalah indonesia
Negara tercinta yang mulia
Ini hanya sebuah karya
Dari seorang anak bangsa

I.K.

Rabu, 09 Mei 2018

Supercamp V

Di hari sabtu, dengan langit yang biru, anak kelas 10 bersatu  di depan masjid DU. Yang biasa masih tertidur pulas harus menghempas kata malas. Dengan memegang tongkat yang lumayan berat, semua anak mendengarkan nasihat sampai berkeringat.

Semua anak kelas 10 berkumpul sesuai sanggahnya masing masing untuk bersiap naik tronton. Sayangnya, kelompokku  saat ingin masuk tronton 5, sudah penuh. Kami pun diungsikan ke tronton yang berisi pengurus dari laksmapasa kelas 11. Diperjalanan, kita semua bersempit sempitan ada yang sampe duduk diatas tas karena tidak muat lagi.

Sampai disana kamipun  sudah merasa lelah, kondisi yang sempit dan berisik di tronton pun tidak memungkinkan untuk bisa menikmati Perjalanan. Saat upacara di mulai, matahari yang bersinar sangat terik membuatku pusing. Sepanjang upacara hanya bisa menunduk.

Setelah itu kami pun berebut menjawab soal tentang pramuka yang diberikan, untuk memilih tenda yang akan menjadi ‘rumah’ kita dalam kegiatan supercamp ini. Tidak disangka kelompok saya termasuk kelompok yang cepat untuk bisa memilih tenda. Kami pun menaruh barang bawaan kami.

Siangnya, kami pun sholat dan selepas itu, kami makan barsama satu angkatan. Mungkin kelaparan kami sudah membakar, jadinya yang harusnya semua makan bersamaan, ada benerapa orang yang diam diam sudah memakannya duluan. Tetapi akhirnya semua pun berhasil menunggu untuk makan bersama sama.

Setelah itu kami bermain games, games yang disediakan menurutku lumayan seru. Aku tergabung  kedalam pasukam 2, pasukam yang seru dan mungkin membuat jengkel kaka kaka yang ada karena ke kreatifan kita yang berlebihan. Beruntungnya, disaat yang lain harus mandi dan bersih bersih karena mereka basah basahan dan juga bermain tepung, pasukan ku tidak. Saat ingin memulai bermain tepung, tanpa disangka  bunyi periwitan dari pembina pun terdengar.

Malamnya kami ada kegiatan masak masak untuk penilaian guru dan juga untuk makan malam kami sendiri. Menurutku disinilah keseruan terjadi. Mulai dari krisis garpu dan semdok, air yang lama panasnya, kekuramgan air untuk masak, minyak  yang kelebihan, hingga  minyak yang tumpah. Hasil masak yang kami buat setelah jadi pun langsung habis dalam seketika. Bisa dibilang lebih lama masaknya dibandingkan waktu makannya.

Tengah malam, kami pun menyalakan api unggun dan ada pensi. Dari awal entah mengapa kelas X MIA 2 asik sendiri, kita selalu meneriakan yel yel untuk menyemangati yang lain dari awal dan selalu memberikan yel yel apresiasi di akhir. Walaupun pensi yang kita tampilkan sedikit tidak jelas. Setelah 7 kelas tampil, pensi pun selesai dan kita semua beristirahat.

Pagi pagi menjelng subuh, kami dibangunkan kembali untuk berkumpul melaksanakan sholat. Jujur, itu adalah hal yang butuh banyak perjuangan. Karena ngantuk dan lelah yang kami rasakan belun sepenuhnya hilang. Ada yang sampe ketiduran saat melaksanakan sholat sunah dan akhirnya rangkaian ibadah selesai setelah beberapa jam.

Pagi pagi kita dokumpulkan untuk berolahraga dan senam. Kita lagi dan lagi melaksanakan senanm ‘penguin’ yang sudah menjadi ciri khas angkatan 020. Setelah itu, kami seangkatan berkerja sama untuk membongkar tenda besar yang ada. Dan kami pun berhasil menyelesaikannya dalam waktu 30 menit.

Kegiatan selanjutnya adalah jelajah alam. Kegiatan itu seru, jalanan yang di tempuh cukup melelahkan dan juga membahayakan. Apabila kita tidak konsentrasi, pasti kita susah terluka sana sini. Setalah selesai kami pun sempat mandi karena pasukan kedua termasuk yang selesaimya duluan.

Saat pulang, sanggahku yang awalnya tidak kenagian tronton akhirnya naik tronton yang kosong dan kami pikir itu adalah tronton baru. Akhirnya tronton kami pun sepi dan tidak ramai. Perjalanan pulang pun cukup melelahkan karena macet. Tetapi kita senang karena bisa menikmati perjalanannya.

Supercamp salah satu kegiatan yang menurutku lumayan seru dikelas x ini, lumayan bisa untuk menambah pengalaman dan pengetahuan kita tentang pramuka. 

Senin, 26 Maret 2018

Gerhanaku

Cerita ini berkisah di luar angkasa yang bebas. Sangat sepi, kanan kiri seakan mati hanya ada bintang dari kejauhan yang menemani. Bumi beserta bulannya dan matahari bersama planet lainnya.

Sebuah matahari yang selalu menjadi pusat perhatian seluruh benda di galaksi bima sakti. Bulan yang selalu bergantung kepada matahari agar selalu setia menyinari bumi.

Suatu saat matahari sangat serakah, ia ingin selalu menyinari tanpa memikirkan perasaan bulan yang sangat setia kepada bumi. Semua juga mengerti ini akan menjadi gerhana matahari. Bulan dan matahari berebut. Bulan ingin menutupi kekurangan matahari yang selalu serakah kepada bumi.

Semua menjadi normal kembali, bulan, matahari dan bumi berdamai.  Bumi merasa semuanya menjadi lengkap. Ia tidak ingin semuanya tiba tiba menghilang lagi. Karena ia selalu ada, ia merasa semuanya membutuhkan dia.

Sampai suatu saat bumi tiba tiba menjadi serakah. Ia ingin bulan dan matahari sekaligus. Ia tidak ingin mereka berdua bergantian untuk menemaninya. Ia ingin keduanya secara langsung. Dan akhirnya ia berpindah menengahi mereka. Peristiwa gerhana bulan pun tak terhindarkan. Isi air di perut bumi menjadi terombamg ambing akibat pasang dan rasa senang karena memiliki keduanya. Tapi ia tidak menyadari akibatnya.

Kisah ini bisa kita pelajari bahwa setiap kita ingin melakukan keinginam kita pasti ada konsekuensinya. Maka dari itu kita harus berani berbuat dan berani bertanggung jawab.Dan jangan berbuat seenaknya yang kita mau.

-I.K.



TEKS NEGOSIASI

Bisnis atau seni? 

Anak : Yah, lagi sibuk tidak? 
Ayah : tidak nak, ada apa memangnya? 
Anak : begini yah, beberapa minggu yang lalu ayah menyarankan untuk aku masuk ke jurusan seni saja. Tetapi aku sepertinya lebih minat ke jurusan bisnis. Apakah aku boleh mengambil jurusan bisnis saja yah buat kuliah nanti? 
Ayah : mengapa kamu berfikiran seperti itu? Kamu kan pencinta musik.
Anak : ya memang aku sangat suka musik, tetapi menurutku yang masa depannya sudah sangat terjamin adalah jurusan bisnis yah. 
Ayah : kamu yakin tidak ingin memilih jurusan seni saja?
Anak : iya yah, lagi pula kalau nanti aku berbisnis aku pasti bisa membuat semua keluarga kita lebih sukses apabila bisinis ini jadi turun temurun. Dan kalau diliat dari nilai ku di rapot nilai ekonomi ku adalah nilai tertinggi ku di rapot.
Ayah : yausudah.. kalau kamu memang ingin dan niat untuk melanjutkan ke bisnis ayah bolehkan. Tetapi ingat! Harus selalu komitmen dan serius! 

Anak : waah!! Pasti yah pasti!! Terimakasih banyak ya yah! 

This thing upon me howls like a beast, Your flower your feast  Just let me know i’ll be at the door hoping you’ll come around  Just...