Cerita ini berkisah di luar angkasa yang bebas. Sangat sepi, kanan kiri seakan mati hanya ada bintang dari kejauhan yang menemani. Bumi beserta bulannya dan matahari bersama planet lainnya.
Sebuah matahari yang selalu menjadi pusat perhatian seluruh benda di galaksi bima sakti. Bulan yang selalu bergantung kepada matahari agar selalu setia menyinari bumi.
Suatu saat matahari sangat serakah, ia ingin selalu menyinari tanpa memikirkan perasaan bulan yang sangat setia kepada bumi. Semua juga mengerti ini akan menjadi gerhana matahari. Bulan dan matahari berebut. Bulan ingin menutupi kekurangan matahari yang selalu serakah kepada bumi.
Semua menjadi normal kembali, bulan, matahari dan bumi berdamai. Bumi merasa semuanya menjadi lengkap. Ia tidak ingin semuanya tiba tiba menghilang lagi. Karena ia selalu ada, ia merasa semuanya membutuhkan dia.
Sampai suatu saat bumi tiba tiba menjadi serakah. Ia ingin bulan dan matahari sekaligus. Ia tidak ingin mereka berdua bergantian untuk menemaninya. Ia ingin keduanya secara langsung. Dan akhirnya ia berpindah menengahi mereka. Peristiwa gerhana bulan pun tak terhindarkan. Isi air di perut bumi menjadi terombamg ambing akibat pasang dan rasa senang karena memiliki keduanya. Tapi ia tidak menyadari akibatnya.
Kisah ini bisa kita pelajari bahwa setiap kita ingin melakukan keinginam kita pasti ada konsekuensinya. Maka dari itu kita harus berani berbuat dan berani bertanggung jawab.Dan jangan berbuat seenaknya yang kita mau.
-I.K.
Senin, 26 Maret 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
This thing upon me howls like a beast, Your flower your feast Just let me know i’ll be at the door hoping you’ll come around Just...
-
Suatu hari ada seekor kepiting kecil sedang bersama ibunya. Si kepiting kecil sedang berusaha untuk belajar berjalan dengan lurus dan tidak...
-
Cerita ini berkisah di luar angkasa yang bebas. Sangat sepi, kanan kiri seakan mati hanya ada bintang dari kejauhan yang menemani. Bumi bese...
-
Undang undang berkata Kemerdekaan hak segala bangsa Semua sejahtera Kami merdeka kami bahagia Hanya sebuah kata Tapi sengsara seakan s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar